Ada beberapa jenis amperemeter berdasarkan metode pembacaannya dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Amperemeter Analog
2. Amperemeter Digital
Agar kita bisa mengetahui perbedaan dari amperemeter tersebut berikut ini penjelasannya.
1. Amperemeter Analog
Amperemeter analog adalah alat ukur yang metode pembacaannya dilihat melalui skala yang telah ditunjukkan oleh jarum petunjuk (pointer). Amperemeter analog dibedakan mejadi dua macam yaitu :
a. Amperemeter AC
b. Amperemeter DC
Ada juga pembahasan tentang kedua jenis amperemeter tersebut :
• Amperemeter AC
Jenis amperemeter analog yang ini juga termasuk alat ukur yang bisa digunakan untuk rangkaian listrik AC dan biasanya dipasang dengan menggunakan susunan seri.
• Amperemeter DC
Amperemeter DC adalah alat yang berguna sebagai alat pengukur tegangan DC.Sebenarnya ini masih sama seperti yang sebelumnya, dan alat ini juga harus dipasang secara seri ketika akan melakukan pengukuran.
2. Amperemeter Digital
Ini berbeda dengan versi analog, cara membaca amperemeter digital juga bisa dilihat langsung hasil pengukuran dalam bentuk angka. Pembacaan hasil nilai pengukuran pada amperemeter digital tergolong lebih mudah. Hal ini terjadi karena pengguna hanya cukup melihat dan membaca deretan angka yang sudah tertera pada display.
Jenis Amperemeter Berdarkan Sistem Kerjanya
Berikut ini adalah pembahasan tentang amperemeter berdasarkan cara kerjanya :
1. Hook
Jenis amperemeter yang bertipe hook juga memiliki beberapa keunggulan. Salah satunya yaitu karena dianggap lebih mudah untuk dipergunakan. Hook juga bisa digunakan sebagai pengukur jenis arus bolak balik. Selain itu juga lebih praktis karena bisa melakukan pengukuran secara instan. Jadi ketika kita akan melakukan pengukuran, pengguna tidak perlu membuka atau pun mengganggu rangkaian terlebih dahulu. Hal ini terjadi karena hook bisa digunakan secara langsung dengan cara ditempelkan pada objek yang nantinya akan diukur.
2. Elektromekanis
Tipe elektromekanis dapat
bekerja dengan sistem elektromekanis. Jadi pengukuran bisa dilakukan dengan cara
melihat interaksi mekanis yang terjadi diantara arus dengan medan magnet. Selain
ini, interaksi mekanis juga bisa terjadi pada konduktor yang dialiri dengan arus
listrik.
3. Termal
Jenis amperemeter termal bekerja dengan menggunakan sistem ekspansi yang terdapat pada konduktornya. Sehingga derajat panas yang diperoleh pada termal nantinya akan sebanding dengan kuadrat arus yang terletak pada konduktornya. Jadi, derajat panas yang dihasilkan terminal nantinya akan bisa sebanding dengan kuadrat arus yang terdapat pada rangkaian tersebut.
Cara Menggunakan Amperemeter
1. Cara Menggunakan Amperemeter Tanpa Menggunakan Clam Ampere
Penggunaan amperemeter ternyata ada juga yang menggunakan clamp ampere dan ada juga yang tidak menggunakan clamp ampere. Untuk versi yang tanpa menggunakan clamp ampere, biasanya didapati pada jenis amperemeter dengan versi analog.
Berikut ini beberapa langkah untuk membaca nilai arus menggunakan amperemeter tanpa menggunakan clamp ampere :
• Pertama-tama, amperemeter dipasang sesuai dengan susunan seri pada beban.
• Setelah itu, mulai atur knob sesuai dengan perkiraan batas ukur yang paling mendekati. Lalu sesuaikan juga dengan jenis benda yang nantinya akan diukur.
• Tentukan juga range batas ukur, lalu putar knob yang ada pada alat tersebut.
• Nyalakan sumber teganganya, kemudian perhatikan pergerakan jarum petunjuk yang ada pada display.
• Cara membaca amperemeter agar mengetahui hasil pengukuran, perhatikan juga beberapa nilai yang telah ditunjukkan oleh pointer.
2. Cara Menggunakan Amperemeter Dengan Menggunakan Clamp Ampere
Berikut ini langkah-langkah menggunakan amperemeter digital :
• Sebelum melakukan pengukuran, sesuaikan terlebih dahulu range dengan perkiraan batas ukur yang sesuai.
• Setelah itu, letakkan kabel pada rangkaian yang nantinya akan diukur.
• Kemudian pada suatu display akan muncul angka yang akan menjadi penentu hasil pengukuran.
Pelajari lebih lanjut dengan menghubungi kontak berikut ini : 081515889939 (Elga Aris Prastyo).
0 Komentar