Cloud Computing

Internet of Things (IoT) adalah sistem integrasi yang memungkinkan kita untuk bisa melakukan monitoring serta controlling kapan saja dan dimana saja . Internet of Things (IoT) membutuhkan koneksi internet untuk saling terhubung. Sekarang ini, sistem IoT telah digunakan di berbagai bidang, seperti industri, kesehatan, pendidikan, bisnis, dan lain-lain.

Sistem IoT membutuhkan berbagai perangkat contohnya seperti mikrokontroler, Platform cloud, dan juga interface untuk menampilkan hasil sensor atau kendali jarak jauh. Platform Cloud ini berfungsi sebagai tempat penampung data. Pada platform cloud IoT ini sudah menyediakan cloud untuk penyimpanan data. Untuk belajar cloud, kita akan menemukan istilah Cloud Computing atau komputasi awan.

Cloud Computing atau Komputasi Awan yaitu proses pengolahan sumber daya (data, storage, servers, software, database, networking, dan lain sebagainya) yang terdapat dalam jaringan internet. Tugas utama Cloud Computing adalah untuk mengatur segala hal yang ada pada cloud.

Cloud yang dimaksud di sini adalah suatu penyimpanan data virtual yang tersimpan dalam suatu ruang yang biasa disebut sebagai Cloud Storage atau Cloud Clusters. Dengan ruang ini, data bisa kita akses kembali kapanpun dan dimanapun secara remote dengan menggunakan koneksi internet.

Cloud Computing mempunyai 3 model pengiriman (delivery) yakni:

1. Software as a Service (SaaS)

Software as a Service merupakan suatu jenis cloud computing yang biasa digunakan pada aplikasi-aplikasi di smartphone maupun di PC. Teman-teman mungkin pernah menggunakan aplikasi yang dalam penggunaannya diharuskan online secara sebagian atau keseluruhan. Misalnya saat kita menggunakan Microsoft Word 365. Kita tetap bisa menulis di aplikasi ini, tetapi untuk mengakses fasilitas template, gambar, atau pun yang lainnya, maka harus terkoneksi dengan internet.

Inilah Software as a Service (SaaS), dimana Cloud menyimpan berbagai jenis komponen tambahan untuk aplikasi tersebut. Penggunaan Software as a Service (SaaS) sangat memudahkan pengguna tanpa harus menghabiskan ruang penyimpanan internal berlebihan hanya untuk suatu aplikasi, selain itu bagi developer juga bisa memberikan update pelayanan kapan pun.

2. Platform as a Service (PaaS)

Platform as a Service merupakan komputasi cloud yang berfungsi untuk mempermudah developer untuk membuat aplikasi yang membutuhkan sistem cloud. Bahkan bisa dikatakan bahwa PaaS bisa digunakan untuk membuat suatu aplikasi dengan sistem SaaS.

PaaS bisa disebut juga dengan Platform Cloud. Dalam bidang IoT, PaaS ini seperti platform Cloud IoT seperti Firebase, Thingspeak, atau sejenis lainnya. Pembuatan PaaS tentunya akan lebih kompleks dimana kita harus membuat platform yang open source serta mudah untuk digunakan developer dalam pembuatan aplikasi.

3. Infrastructure as a Service (IaaS)

Infrastructure as a Service merupakan model layanan cloud yang menjadi server fisik da virtual server. Penyedia layanan ini menyediakan resource cloud seperti server, jaringan, storage, dan juga ruang data center. IaaS memungkinkan kita bisa menggunakan server tanpa harus mempunyai komputer atau peralatan fisik lainnya. Contohnya dari IaaS yaitu Microsoft Azure.

Berbagai model pengiriman Cloud di atas bisa digunakan untuk pengembangan sistem IoT yang membutuhkan cloud untuk penyimpanan data. Tapi tentunya kita membutuhkan perangkat tambahan yang bisa melengkapi sistem IoT seperti interface, mikrokontroler dan berbagai perangkat untuk memberi input / output data.

Sistem kerja IoT dengan cloud sebagai Monitoring ialah sebagai berikut:

• Mikrokontroler yang telah terhubung dengan sensor akan mempunyai nilai hasil baca. Kita misalkan sensornya yaitu DHT22 yang bisa membaca temperatur. Nilai temperatur dari hasil baca sensor berupa data, selanjutnya data ini dikirimkan ke cloud sebagai penyimpan data atau ada juga yang menyebutnya sebagai broker.

• Selanjutnya data diakses melalui smartphone atau komputer (interface) untuk dapat ditampilkan berbagai nilai hasil baca sensor.

• Semua proses ini membutuhkan internet agar saling terhubung. Internet berfungsi untuk mengakses cloud yang hanya bisa diakses melalui internet.

Sistem kerja IoT dengan cloud sebagai Controlling ialah sebagai berikut :

• Interface akan diberikan tombol, slider, atau sejenisnya untuk memberikan masukan nilai atau data. Tombol yang ditekan akan menghasilkan data yang selanjutnya dikirimkan menuju cloud sebagai media penyimpanan data virtual.

• Selanjutnya data pada cloud ini diakses oleh mikrokontroler untuk mengetahui data apa yang dikirimkan oleh interface.

• Mikrokontroler mempunyai fungsi untuk menerima data tersebut dan mengolahnya menjadi suatu output ataupun respon. Contohnya dari interface memberikan instruksi untuk mematikan lampu, maka dalam mikrokontroler akan mengolah data dari cloud sebagai perintah yang sama.

• Sama seperti monitoring, controlling juga membutuhkan koneksi internet untuk mengakses cloud.

Kedua cara cenderung sama, yakni pengiriman data ke cloud dan mengakses data di cloud. Istilahnya mengakses, bukan menerima. Hal ini dikarenakan cloud bersifat seperti ruang untuk meletakkan barang. Jadi barang ini bisa diletakkan dalam ruang tersebut, kemudian jika kita membutuhkan barangnya, maka kita perlu masuk ke ruang tersebut untuk mengambilnya (mengaksesnya).

Pelajari lebih lanjut dengan menghubungi kontak berikut ini : 081515889939 (Elga Aris Prastyo).