Baterai merupakan alat yang mengubah energi kimia menjadi listrik. Pada mobil, baterai merupakan sel basah yang mengandung energi aktual yang menyimpan energi kimia dan kemudian akan mengubahnya menjadi energi listrik.

Terlepas dari berbagai desain dan berbagai spesifikasi, baterai mempunyai tujuan yang sama. Khusus, pada baterai otomotif, baterai mempunyai 6 sel dengan penyimpanan timbal di masing-masing sel. Setiap sel diisi dengan larutan asam sulfat, yang dikenal juga dengan elektrolit.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, secara umum fungsi baterai yaitu untuk memberi atau untuk mengalirkan daya listrik pada suatu perangkat. Dengan baterai, mesin bisa berjalan sehingga perangkat elektronik bisa dinyalakan dan juga digerakkan. 

Selain itu, terdapat juga beberapa fungsi baterai lain yang tak kalah penting, yakni seperti:

  Menggerakkan mobil listrik dengan tegangan tinggi

• Mendukung sistem kerja komponen lain seperti sistem injektor, bus dan juga sensor.

• Penggunaan suku cadang listrik otomotif standar yang dirancang untuk beroperasi pada 12 volt. Baterai jenis ini juga disebut sebagai baterai tambahan

• Memasok daya ekstra yang diperlukan bagian listrik saat membutuhkan daya yang lebih tinggi atas pasokan sistem pengisian. Atau juga berfungsi sebagai stabilizer

Unsur Penyusun dan Karakteristik

Untuk mendukung fungsi kerjanya, baterai disusun oleh beberapa unsur. Masing-masing unsur penyusun baterai ini memiliki peranan tersendiri, tetapi saling mendukung satu sama lain untuk menghasilkan sistem kerja yang baik dan juga optimal. Berikut ini beberapa unsur penyusun baterai:

  Kolektor

Kolektor yaitu pin kuningan di tengah sel yang menghantarkan listrik ke sirkuit luar.

  Pemisah

Pemisah yaitu kain berserat bukan tenunan yang memisahkan elektroda.

  Anoda

Anoda yaitu elektroda yang teroksidasi. Yang terbuat dari logam seng bertenaga.

  Katoda

Katoda yaitu mangan dioksida dan katoda. Ini merupakan elektroda yang direduksi oleh reaksi elektrokimia.

  Wadah

Wadah yaitu bagian yang terbuat dari kaleng baja, yang digunakan untuk melingkupi zat-zat sel untuk membentuk katoda, yang merupakan bagian dari reaksi elektrokimia.

  Elektrolit

Elektrolit yaitu media untuk pergerakan ion di dalam sel. Ini membawa arus ionik ke dalam baterai. Elektrolit ini terbuat dari larutan kalium hidroksida dalam air.

Berbagai unsur tersebut digunakan dalam berbagai jenis baterai. Meskipun berbeda-beda, tetapi secara umum baterai mempunyai fungsi dan juga kedudukan yang sama. Selain itu, baterai juga mempunyai karakteristik umum, seperti dibawah ini:

• Sel mudah di daur ulang

• Retensi muatan yang baik untuk aplikasi pengisian daya intermiten

• Koneksi sirkuit terbuka yang tinggi dari semua sistem baterai elektrolit terpasang

• Baterai murah dan bisa di produksi di mana saja secara lokal

• Operasi pelampung yang baik

• Secara elektrik efisien

• Kinerja suhu tinggi dan juga rendah yang cukup baik

• Tersedia dalam berbagai ukuran

Cara Kerja Baterai

Baterai mempunyai tiga bagian, anoda (-), katoda (+), dan juga elektrolit. Anoda dan katoda (sisi positif dan negatif di kedua ujung baterai tradisional) ke sirkuit listrik.

Reaksi kimia dalam baterai menyebabkan elektron di anoda. Hal ini menyebabkan perbedaan listrik antara anoda dan katoda. Penumpukan elektron ini juga ditemui dengan kondisi yang tidak stabil.

Secara umum, elektron ini ingin mengatur ulang untuk menghilangkan perbedaan ini. Namun elektron melakukan ini dengan cara tertentu. Di mana, elektron saling tolak menolak dan mencoba pergi ke tempat dengan elektron yang lebih sedikit.

Dalam baterai, satu-satunya tempat yang bisa dituju oleh elektron yaitu katoda. Namun, elektrolit menjaga agar elektron tidak langsung berpindah dari anoda ke katoda di dalam baterai. Biasanya elektron dapat sampai ke katoda bila kondisi sirkuit ditutup (kawat yang menghubungkan katoda dan juga anoda).

Tetapi, proses elektrokimia ini mengubah bahan kimia di anoda dan katoda yang menyebabkan anoda dan juga katoda berhenti menyalurkan elektron. Sehingga terdapat daya dengan jumlah yang terbatas di dalam baterai.

Dengan begitu, baterai daya perlu di isi ulang agar bisa berfungsi seperti semula. Ketika mengisi ulang baterai, Anda mengubah arah aliran elektron menggunakan sumber daya lain, seperti panel surya. Proses elektrokimia terjadi secara terbalik, anoda dan juga katoda dikembalikan ke keadaan semula dan bisa memberikan daya secara penuh. Pelajari lebih lanjut dengan menghubungi kontak berikut ini : 081515889939 (Elga Aris Prastyo).