Revolusi Industri 4.0 yang terjadi pada awal abad ke 21 adalah sebuah revolusi yang di mana manusia telah menemukan pola baru dengan adanya kemajuan teknologi yang terjadi begitu pesat sehingga mengancam berbagai perusahaan yang lebih konvensional.
Berdasarkan dengan pengalaman terdahulu, perkembangan industri yang ada sendiri sudah memakan banyak korban yang membuat kemunduran berbagai sektor. Menurut Kanselir Jerman yaitu Angela Merkel pada tahun 2014 yang menyatakan arti dari revolusi industri 4.0 sebagai sebuah transformasi komprehensif dari segala aspek produksi yang terjadi di dunia industri melalui penggabungan antara teknologi digital dan internet dengan industri konvensional.
Selain itu, menurut Schlechtendahl dkk (2015) mendefinisikan revolusi industri yang menekankan pada unsur kecepatan dari ketersediaan sebuah informasi, yaitu sebuah lingkungan industri yang dimana seluruh entitasnya dapat selalu terhubung serta mampu berbagai informasi dengan mudah antara satu sama lain.
Dengan adanya revolusi industri 4.0 ini sendiri mengubah perspektif, dimana ukuran perusahaan bukan lagi menjadi sebuah jaminan, tetapi bagaimana sebuah perusahaan bisa beradaptasi dan mempunyai kelincahan adalah sebuah kunci keberhasilan untuk mencapai tujuan dan juga prestasi yang ada.
Berbagai teknologi baru yang tadinya tidak pernah terpikirkan pun bermunculan, seperti layaknya ojek online, pembayaran melalui gadget, hingga warung digital yang bermunculan di tengah revolusi industri yang ada pada saat ini.
Bila kita melihat revolusi yang ada dalam skala industri, revolusi yang terjadi tersebut meningkatkan kemampuan software dan internet yang bisa membuat peningkatan efisiensi dalam sebuah perusahaan. Salah satu contohnya yaitu penggunaan software untuk mengumpulkan data historis mesin yang bisa digunakan untuk mengatur maintenance bulanan secara otomatis.
Data yang ada tersebut nantinya akan diproses dan juga diolah untuk menghasilkan sebuah keputusan logis melalui algoritma yang ada. Selain itu, di Indonesia sendiri seperti yang diutarakan oleh Kementrian Perindustrian mengenai makin Indonesia 4.0 sebagai salah satu strategi Indonesia dalam pengemplementasiannya dan memasuki revolusi industri 4.0.
Terdapat lima sektor industri yang akan difokuskan oleh pemerintah yang terdiri dari garmen, kimia, elektronik, otomotif dan juga FMCG. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh World Economic Forum bisa diketahui setidaknya ada 4 teknologi yang mendominasi pada era ini ditahun 2018-2022 yang terdiri dari high-speed mobile internet, Al (Artificial Intelligence), cloud technology, dan big data analytics.
Revolusi industri ke empat atau juga yang sering di singkat dengan RI 4.0 adalah puncak dari revolusi industri dimana terlahirnya teknologi digital yang berdampak masih terhadap hidup manusia di seluruh dunia, seperti halnya yang dibahas pada Teknologi Informasi dan Komputer di era Revolusi Industri 4.
Kemajuan ini bisa kita lihat melalui adanya kemunculan aplikasi Uber yang mengancam berbagai layanan jasa taksi konvensional, atau pun Airbnb yang membuat banyak perusahaan di bidang industri pariwisata harus beradaptasi.
Pada era ini ditunjukkan bahwa perusahaan tidak lagi bersaing atau pun fokus terhadap jumlah atau hasil produksi yang dibuat, namun persaingan ditunjukkan ke bagaimana setiap perusahaan dapat memberikan inovasi, pelayanan yang maksimal, dan juga kecepatan sebuah perusahaan dalam mengembangkan sebuah ide.
Dengan terus berkembangnya industri yang ada sendiri, kita bisa melihat pola yang terus muncul yaitu setiap orang terus-menerus mencari cara termudah dan juga efisien dalam melakukan aktivitas. Namun, dengan adanya kemudahan tersebut juga menimbulkan berbagai konsekuensi dikarenakan pergerakannya yang sangat cepat. Bila sebuah perusahaan ingin bertahan pada kerasnya persaingan antar industri di revolusi industri 4.0 ini, alat dan mesin hanya dijadikan sebuah pemicu dan agen yang membawa perubahannya yaitu tenaga kerja atau sumber daya manusia itu sendiri.
Di era ini, setiap orang dituntut untuk memahami teknologi dan menggunakannya serta mengimplementasikannya ke kehidupan sehari-hari supaya dapat bersaing dengan segala otomasi yang ada di era ini. Pelajari lebih lanjut dengan menghubungi kontak berikut ini : 081515889939 (Elga Aris Prastyo).
0 Komentar