Pemrosesan Data pada Internet of Things

Komponen Internet of Things (IoT) setidaknya terdiri dari empat elemen mendasar, yaitu:

1. Sensor

2. Konektivitas

3. Processing data

4. Antarmuka pengguna

Apa Itu Processing Data?

Untuk memahami sejumlah besar data yang dikumpulkan oleh sensor IoT, kita perlu terlebih dahulu untuk memprosesnya. Wikipedia menjelaskan pemrosesan atau processing data sebagai aktivitas mengumpulkan dan memanipulasi item data untuk dapat menghasilkan informasi yang bermakna. Dalam arti lain, tujuan dari processing data adalah mengubah data mentah menjadi sesuatu yang bermanfaat atau sesuatu yang dapat direaksikan oleh pengguna akhir (end-user).

Selain itu, kita juga harus bisa memilah perbedaan antara data dan informasi. Data mengacu pada fakta mentah dan tidak terorganisir, dan biasanya tidak berguna sebelum melalui tahap processing data. Setelah data diproses, sesuatu itu bisa disebut sebagai sebuah informasi. Data adalah input, atau bahan mentah dari processing data. Output dari processing data adalah informasi. Dan output tersebut kemudian bisa disajikan dalam berbagai bentuk, seperti file teks biasa, bagan, spreadsheet, atau gambar.

Siklus Processing Data

Lalu bagaimana cara kerja processing data? Proses biasanya mengikuti siklus yang terdiri dari tiga tahap dasar, yaitu: input, pemrosesan (processing), dan output.

Input

Input adalah tahap pertama dari siklus pemrosesan data. Tahap di mana data yang dikumpulkan akan diubah menjadi bentuk yang dapat dibaca oleh mesin sehingga komputer bisa memprosesnya. Ini merupakan tahap yang sangat penting dan krusial karena output pemrosesan (processing) data sepenuhnya bergantung pada data yang diinput.

Baca juga : Jenis - jenis Perangkat Penyimpanan Data

Pengolahan (processing)

Pada tahap pemrosesan atau pengolahan, komputer mengubah data mentah menjadi informasi. Transformasi dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik manipulasi data, seperti:

• Klasifikasi: Data diklasifikasikan ke dalam kelompok yang berbeda.

• Penyortiran: Data disusun dalam beberapa jenis urutan (mis. Abjad).

• Perhitungan: Operasi aritmatika dan logika dilakukan pada data numerik.

Output

Pada tahap terakhir, output diterima. Ini adalah tahap di mana data yang diproses diubah menjadi bentuk selanjutnya bisa dibaca oleh manusia dan disajikan kepada end-user sebagai informasi yang berguna. Selain itu, output dari pemrosesan data dapat disimpan untuk digunakan di masa mendatang.

Sebagai contoh, informasi yang telah disimpan bisa digunakan sebagai inputan data yang akan diproses lebih lanjut untuk bisa mendeteksi tren di masa depan.

Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Processing Data di IoT

Terdapat beberapa pertimbangan terkait processing data di IoT, diantaranya sebagai berikut:

Output yang Ingin Diinginkan

Meskipun siklus processing data dimulai dengan tahap input, pertama-tama kita harus memikirkan output yang diinginkan. Dengan kata lain, pertanyaan apa yang harus dijawab dengan bantuan IoT? Informasi seperti apa yang hendak dicari? Salah satu contoh output yang diingkan dalam konteks industri adalah menerima peringatan setiap kali suhu mesin manufaktur melebihi ambang batas maksimum.

Penyimpanan Data

Setelah jelas output apa yang diinginkan, selanjutnya kita harus bisa menemukan cara untuk mendapatkannya. Data yang dikumpulkan oleh perangkat sensor harus disimpan dalam bentuk yang tepat agar dapat diubah menjadi informasi yang kita cari.

Sebagai contoh, kita dapat menerima data secara berkala (misalnya setiap 10 menit) saat mesin sedang berjalan. Kita mungkin ingin menggunakan data tersebut untuk menghitung berapa jam mesin telah bekerja sejak pemeliharaan terakhir. Sekaligus bisa mendeteksi tren diantara data tersebut, dan membuat perkiraan tentang kapan jumlah jam tertentu akan tercapai jika penggunaan berlanjut pada tingkat yang sama.

Karena potensi jumlah data yang dihimpun sangat besar pada sensor, kita harus mau berinvestasi pada layanan cloud yang bisa diskalakan agar dapat menyimpan data secara besar. Meskipun demikian, kita juga harus mengembangkan kebijakan penyimpanan data dan menerima bahwa tidak rasional menyimpan semua data IoT selamanya. Semakin banyak kita memiliki data dan semakin lama kita menyimpannya, semakin banyak biaya untuk menyimpannya. Di sisi lain, lebih sedikit data berarti lebih sedikit wawasan dan referensi sejarah. Jadi, kita harus memprioritaskan dan menyeimbangkan antara biaya dan jumlah data yang ingin kita simpan.

Frekuensi Pembaruan

Sebelum mengimplementasikan pemrosesan data, penting untuk memutuskan keseimbangan yang baik antara frekuensi pembaruan dan konsumsi sumber daya (mis. kapasitas perhitungan, daya). "Keseimbangan yang baik" bergantung sepenuhnya pada kasus penggunaan IoT.

Dalam beberapa kasus penggunaan, penting untuk segera mengetahui bagaimana data yang dikumpulkan memengaruhi output yang dihasilkan. Namun ini membutuhkan pemrosesan data real-time yang bisa sangat memakan sumber daya. Dalam beberapa kasus penggunaan lain, pemrosesan data cukup dikumpulkan sekali sehari.

Tools Processing Data

Terakhir, ada beberapa alat pengolah data yang bisa dipilih. Misalnya, ada banyak solusi perangkat lunak yang tersedia untuk berbagai kasus penggunaan IoT. Salah satu contohnya adalah layanan cloud Trackinno, yang dirancang untuk tujuan pengelolaan aset dan pemeliharaan. Perangkat lunak ini mampu mengolah data dan menyajikan informasi kepada pengguna akhir dalam bentuk yang mudah dimengerti.

Alternatifnya, kita bisa menggunakan platform IoT untuk membangun penyimpanan data kita sendiri. Penyimpanan data kemudian dapat digunakan untuk membuat laporan yang disesuaikan. Atau bisa juga mempekerjakan seorang analis yang akan membuat laporan terstruktur dan tersistematis.

Pelajari lebih lanjut dan dapatkan konsultasi secara gratis mengenai seluk beluk Internet of Things dan beragam jenis penerapannya pada kontak di bawah ini :

Elga Aris Prastyo, S.Pd, S.E : 081515889939 (Whatsapp)