Pentingnya Pembangunan Infrastruktur Keamanan Siber IoT

Internet of Things (IoT), sebagai manifestasi dari laju perkembangan teknologi yang saat ini tidak bisa lagi dibendung, merupakan satu dari sekian banyak inovasi teknologi hasil kombinasi jaringan dengan sistem otomasi perangkat yang bisa mempermudah pekerjaan manusia secara lebih efisien. Selain bisa mengubah cara hidup manusia, IoT juga mendorong transformasi digital di berbagai sektor industri mulai dari manufaktur produk, keuangan dan perbankan digital, e-commerce hingga UMKM.

Pasar IoT sendiri, saat ini mempunyai potensi yang sangat besar di Indonesia. Teknologi Internet of Things berkembang di bidang industri dan bidang retail, seperti smart home, smart office, dll. Data yang dirujuk Asosiasi Internet of Things Indonesia (ASIOTI) juga memprediksi potensi pasar IoT Indonesia mencapai US$ 26 miliar (AS) atau sekitar Rp 372 triliun pada tahun 2022.

Industri 4.0 dan teknologi IoT memang memunculkan model bisnis digital baru dan penawaran perangkat pintar inovatif untuk end-user. Dalam konteks ini, end-user adalah pengguna akhir yang akan menjadi subjek untuk mengoperasikan dan mendapatkan manfaat dari produk yang ditawarkan. Di sektor industri atau manufaktur, teknologi IoT juga memungkinkan proses produksi bekerja lebih cepat dan efisien melalui mesin yang terkoneksi. Pada saat yang sama, proses analisis data yang komprehensif diwujudkan dengan melakukan pemusatan data secara efektif.

Terdapat Lebih dari 1,6 Miliar Serangan Cyber di Indonesia

Perkembangan teknologi digital dan Internet of Things secara besar-besaran juga menuntut pembangunan infrastruktur pendukung keamanan jaringan. Menurut data Badan Siber dan Cryptocurrency Nasional (BSSN) dalam laporan tahunan bertajuk “Cyber Security Monitoring” disebutkan bahwa sepanjang tahun 2021, lebih dari 1,6 miliar serangan siber terjadi di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, serangan yang cukup tinggi terhadap cyber Indonesia perlu difokuskan pada potensi masa depan terkait Internet of Things.

Pentingnya pembangunan infrastruktur keamanan siber yang kuat harus menjadi bagian utama dari perencanaan pelaku industri.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Andri Hutama Putra, pakar keamanan siber dan presiden PT ITSEC Asia, yang mengatakan bahwa dengan besarnya potensi pasar IoT di tanah air, tentunya akan menimbulkan aktivitas ancaman siber yang semakin meningkat dan menyasar industri, pemerintah, maupun masyarakat dalam upaya mendorong transformasi digital yang terjamin keamanannya.

Pada implementasinya, IoT juga mempunyai beberapa kerentantan yang bisa dieksploitasi melalui serangan siber berupa malware dan botnet. Di luar koneksi pada perangkat yang terpapar ke internet dan jaringan yang tidak aman, perangkat IoT itu sendiri seringkali memiliki sistem keamanan bawaan yang kecil atau sederhana. Hal tersebut memungkinkan pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menyerang melalui login.

Selain itu, pada prinsipnya perangkat IoT fisik yang dikendalikan dari jarak jauh juga rentan terhadap serangan dengan memodifikasi fitur perangkat keras seperti karakteristik sensor pada perangkat.

Pentingnya Pembangunan Infrastruktur Keamanan Siber IoT

Kesadaran dan pengembangan ekosistem keamanan siber memainkan peranan yang sangat penting dalam pemanfaatan teknologi IoT. Di tingkat end-user atau masyarakat, penting untuk menjaga kerahasiaan data pribadi untuk mencegah serangan. Selain itu, penting untuk mengubah dan memelihara kata sandi secara teratur, karena kata sandi default perangkat IoT dapat dengan mudah diidentifikasi oleh penyerang karena sering kali dapat diakses melalui modul manual produk.

Menjaga data secara rahasia dari end-user merupakan tanggung jawab moral dari serangkaian aktivitas digital yang terintegrasi dengan masyarakat. Bahwa ada hak-hak personal dan privacy-legacy yang harus dijaga dan dijamin dengan baik dan aman.

Pembangunan infrastruktur secara mumpuni dalam menunjang keamanan siber juga menjadi hal penting yang harus selalu diperhatikan. Dari kacamata end-user, proses dan teknologi tersebut harus dapat memastikan bahwa layanan jaringan memiliki sistem keamanan yang tinggi dan bisa menjangkau intervensi kontrol sepihak dari luar. Hal ini bisa diwujudkan jika sistem otentikasi dan perlindungannya kuat, mekanisme pembaruan perangkat tepercaya, komponen perangkat lunak yang terus diperbarui, dan enkripsi yang sulit diretas. Selain itu, ada kebutuhan untuk memperkuat keahlian personel keamanan TI dan memantau kesadaran keamanan siber karyawan internal.

Dampak serangan siber bisa sangat merugikan para pelaku usaha, masyarakat dan negara, mulai dari pembobolan data, penjualan data pribadi, terganggunya sistem operasi perusahaan, lumpuhnya proses produksi manufaktur, dll. Oleh karena itu, transformasi digital dan pemanfaatan IoT yang sedang berjalan saat ini harus diimbangi dengan pemahaman dan pembangunan infrastruktur keamanan siber guna menjamin hak dan kenyamanan end-user dalam jangka panjang.

Pelajari lebih lanjut dan dapatkan konsultasi secara gratis mengenai seluk beluk Internet of Things dan beragam jenis penerapannya pada kontak di bawah ini :

Elga Aris Prastyo, S.Pd, S.E : 081515889939 (Whatsapp)