Relay: Pengertian, Fungsi dan Cara Kerjanya

Pengertian Relay

Relay

Relay merupakan komponen dalam rangkaian elektronika yang berupa saklar atau switch untuk mengontrol sebuah rangkaian listrik dengan mengaktifkan atau pun menonaktifkan kontak saklar. Komponen penyusunannya terdiri dari 2 bagian utama yaitu elektromagnet (coil) dan mekanikal (perangkat saklar).

Coil itu sendiri berfungsi sebagai alat penarik kontak point agar bisa terhubung atau terputus di sesuaikan dengan relay yang digunakan. Sedangkan saklar berfungsi sebagai kontrol penggunaan. Jika saklar dalam kondisi ON maka arus listrik akan mengalir, sedangkan saklar dalam kondisi OFF maka arus listrik akan berhenti mengalir.

Fungsi Relay Secara Umum

Relay bisa berfungsi jika ada aliran listrik ke dalam rangkaian. Fungsi relay secara umum adalah untuk memutus atau menghantarkan arus sesuai dengan kebutuhan.

Pada dasarnya prinsip kerja relay ini menggunakan prinsip dasar elektromagnetik. Dimana proses menggerakkan saklar bisa dikontrol sesuai dengan kebutuhan. 

Baca juga : Pengertian dan Penjelasan tentang Relay

Dengan adanya fungsi relay, maka proses pengaliran aliran arus listrik dengan tegangan rendah dapat menjadi aliran dengan tegangan yang lebih tinggi.

Fungsi Relay Secara Khusus

Di atas kita sudah membahas fungsi relay secara umum, sekarang kita akan membahas fungsi relay secara khusus. Beberapa fungsi relay diantaranya sebagai berikut:

Relay berfungsi untuk proses penerapan fungsi logika atau logic function.

Relay juga berfungsi sebagai time delay (menunda waktu) pada perangkat elektronik.

  Dengan adanya sinyal bertegangan rendah, fungsi relay adalah sebagai pengendali sirkuit dengan tegangan yang tinggi.

• Relay dapat juga berfungsi sebagai saklar untuk rangkaian dengan arus yang tinggi sekalipun.

• Fungsi relay pada motor yaitu untuk meminimalisir adanya kelebihan tegangan pada motor maupun rangkaian lainnya.

• Fungsi relay juga untuk meminimalisir resiko voltage drop menuju beban.

Simbol Relay

Agar dapat memahami dengan mudah, berikut ini tambahan informasi mengenai rangkaian relay dan relay yang sering kita temui pada rangkaian elektronika. Di bawah ini adalah gambar simbol relay:

Simbol Relay

Komponen - Komponen Dasar Relay

Terdapat 4 komponen dasar pada relay yang membuat relay bekerja secara maksimal. 

1. Electromagnetic (coil)

Bila dilihat secara fisik, bentuk dari coil ini menyerupai lilitan kawat tembaga yang umunya dilapisi dengan email. Fungi utamanya adalah sebagai medan magnet, khususnya untuk tingkat tegangan arus listrik yang mengalir pada rangkaian-rangkaian tertentu.

2. Armature

Bentuk dari komponen Armature ini berupa lempengan logam. Untuk fungsi dari lempengan ini yaitu sebagai tuas kontak yang bisa mengubah posisi saklar dengan medan magnet yang mempengaruhinya.

3. Switch Kontak Point (saklar)

Komponen penyusun relay berikutnya tentu bentuknya paling mudah untuk dikenali. Ini dikarenakan switch kontak point bagian terluar dari relay.

Sebagai kontak output komponen relay, saklar ini terdiri dari dua kondisi. Yaitu kontak NO (Normally Open) dan NC (Normally Close). Kedua kondisi tersebut bekerja sesuai dengan kondisi masing-masing.

4. Spring

Komponen ini dijuluki dengan istilah per. Fungsi dari spring atau per adalah untuk memudahkan proses pengembalian posisi switch kontak. Misalnya saja dari yang tadinya ada pada posisi terbuka menjadi tertutup atau dari posisi tertutup menjadi terbuka.

Cara Kerja Relay

Ketika bagian logam feromagnetisme memperoleh aliran listrik dalam sebuah kumparan elektromagnet, disitulah akan muncul medan magnet sementara secara otomatis.

Akibatnya posisi kontak switch NC (Normally Clossed) akan berubah menjadi NO (Normally Open) dikarenakan tuas armature ditarik oleh medan magnet tersebut. Pelajari lebih lanjut dengan menghubungi kontak berikut ini : 081515889939 (Elga Aris Prastyo).

Posting Komentar

0 Komentar